Sabtu, 02 November 2019

Menjaga Kerukunan di Lingkungan Tempat Tinggal, Subtema 1, Pembelajaran 4

Wawan Setiawan Tirta
Menjaga kerukunan di lingkungan tempat tinggal kita merupakan tugas setiap warga. Persatuan sangat dibutuhkan untuk mencapai tujuan. Segala perbedaan yang ada dikesampingkan untuk kepentingan bersama. Terkadang perbedaan yang dimiliki oleh suatu kelompok dapat memperkaya keputusan yang diambil. Menjelang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, terdapat beberapa peristiwa penting yang perlu kita ketahui, di antaranya sebagai berikut.

Tanggal 9 Agustus 1945, Ir. Soekarno, Moh. Hatta dan Dr. Radjiman Wedyodiningrat pergi ke Dalat, Saigon untuk bertemu dengan Marsekal Terauchi, Panglima Besar Tentara Jepang di Asia Tenggara. Panglima tersebut menyampaikan informasi kepada pemerintah Indonesia bahwa Jepang akan memberikan kemerdekaan kepada bangsa Indonesia. Saat itu tentara Jepang sedang terdesak oleh tentara sekutu. Beberapa wilayah Jepang dijatuhi bom oleh tentara musuh. Untuk menarik simpati rakyat Indonesia, Jepang memutuskan untuk menghadiahkan kemerdekaan. Pertemuan antara Panglima Jepang dan Pemerintah Indonesia memicu pertentangan di dalam negeri. Terjadilah perbedaan pendapat antara tokoh golongan tua dan golongan muda. Golongan muda tidak ingin kemerdekaan Indonesia diatur oleh Jepang. Mereka menginginkan proses kemerdekaan Indonesia disiapkan oleh bangsa Indonesia tanpa ada campur tangan asing.

Amati gambar berikut!
Seandainya kamu sedang bermain bersama mereka, apa yang harus kamu perhatikan terkait kerukunan dan persatuan?
Alternatif jawaban;
Kaitannya dengan kerukunan adalah dengan tidak membeda-bedakan teman walaupun berasal dari daerah yang berbeda, memiliki agama dan kepercayaan yang berbeda pula akan tetapi tetap mau bermain bersama.

1. Bacalah cerita di bawah ini!
Siti, Udin, Lani, Edo, Beni dan Dayu menjual martabak buatan Ibu Lani. Mereka sedang bekerja sama untuk mengumpulkan dana bagi temannya yang sedang dirawat. Mereka mengikuti bazar makanan di lingkungan tempat Dayu tinggal.

Enam sekawan menjual 8 martabak. Setiap martabak dipotong menjadi 12 potong. Mereka berhasil menjual 90 potong.

  • Berapa martabak yang terjual?
  • Berapa martabak yang tersisa?
Alternatif jawaban;Martabak yang terjual sebanyak 90 potong.
Martabak yang tersisa adalah 8 x 12 - 90 = 96 - 90 = 6
Penjelasan;
Jumlah martabak ada 8, kemudian di potong menjadi 12 potong. Itu berarti jika ditulis dalam kalimat matematika adalah 8 x 12 = 96. Kemudian mereka berhasil menjual 90 potong. Ini berarti jumlah martabak mereka telah berkurang sebanyak 90 potong, sehingga diperoleh 96 - 90 = 6 potong.


2. Selain martabak, enam sekawan juga menjual dodol buatan Ibu Udin. Mereka memiliki 5 5/6 dodol. Seluruh dodol dipotong menjadi 6 potong yang sama. Berapa pembeli yang akan mendapat 5 potongan dodol yang sama?
Bagaimana kamu menemukan jawabannya? Gunakan gambar untuk membantu jawabanmu!
Tulislah pada tempat yang tersedia!
Alternatif jawaban;
5 5/6 = 35/6 : 6 = 35/6 x 6/1 = 210/6 = 35 : 5 = 7